Bagaimana menghadapi Bos yang Pemarah?

Apakah anda pernah berpikir bahwa bos anda bertingkah laku seperti anak kecil, pada suatu saat mengeluarkan amarah yang hebat, dan pada saat yang lain berubah menjadi seperti seekor domba yang hilang? Mereka bisa berubah-rubah, keras kepala, sangat membutuhkan dan mempunyai ketakutan yang irasional. Dan mereka bisa menghabiskan waktu anda, sehingga memberikan malapetaka pada produktifitas dan laba.
Untuk menghadapi tipe atasan yang mudah temperamental, seperti gampang marah dan tersinggung ada triknya. Sebelum memutuskan untuk mundur, ada baiknya ketahui dulu cara ‘berdamai’ dengan bos tipe seperti ini.
1. Cari tahu mengapa dia berbuat demikian.
Bisa jadi Anda sering melakukan kesalahan yang menurutnya sepele. Misalnya, terlambat menyelesaikan tugas yang diberikan, lupa jadwal meeting dengan klien, data yang angka akurasinya kurang sempurna, sehingga bagian lain juga mengalami keterlambatan. Segeralah evaluasi perkerjaan Anda setiap minggu dan lakukanlah perbaikan.
2. Ingat-ingat pada saat apa saja bos Anda mudah “meledak”? Apakah di saat deadline? Kalau bos Anda perempuan, bisa jadi akibat gangguan PMS (pre-menstruation syndrome). Jika sudah tahu penyebabnya, atur waktu agar pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda dapat selesai sebelum ia “meledak”.
3. Jaga sikap saat bos marah, tenang dan sabar. Dengarkan apa yang dikatakan  bos dan ketahui betul apa yang membuatnya kesal. Dan jangan memotong kalimatnya bila tidak ingin membuatnya tambah marah. Jika sudah reda, mintalah maaf dan beri penjelasan dengan sikap sopan.
4. Jika Anda ditegur di depan umum atau dipermalukan di depan karyawan lain, jangan langsung melawan. Tegurlah dengan cara yang sopan, kalau Anda tidak suka diperlakukan semacam itu. Perlawanan dengan sopan akan membuatnya sadar telah melakukan kesalahan dan meminta maaf pada Anda.
5. Masih kurang jitu juga? Carilah waktu yang tepat untuk berbicara “dari hati ke hati” dengan bos/atasan. Jalinan komunikasi tetaplah solusi terbaik daripada “bermusuhan” dengannya. Selain merugikan, Anda pun menjadi tidak bekerja dengan nyaman. Fokuslah pada inti masalah dan tidak melebar ke hal lain yang tidak berkaitan dengan masalah Anda.
6. Sebagian besar atasan ingin tampil sempurna, terutama pada individu berkarakter perfeksionis. Jangan berharap ia akan berubah, tapi Anda lah yang harus bersikap pro-aktif (tapi bukan menjilat). Misalnya, sebelum rapat buatlah usulan yang disusun rapi termasuk solusi permasalahannya. Bila ada kesalahan, segeralah meminta maaf.

Re : http://rahasiadiva.com/bagaimana-menghadapi-bos-yang-pemarah/