Untuk menghadapi tipe atasan yang mudah
temperamental, seperti gampang marah dan tersinggung ada triknya.
Sebelum memutuskan untuk mundur, ada baiknya ketahui dulu cara
‘berdamai’ dengan bos tipe seperti ini.
1. Cari tahu mengapa dia berbuat demikian.
Bisa jadi Anda sering melakukan kesalahan yang menurutnya sepele. Misalnya, terlambat menyelesaikan tugas yang diberikan, lupa jadwal meeting dengan klien, data yang angka akurasinya kurang sempurna, sehingga bagian lain juga mengalami keterlambatan. Segeralah evaluasi perkerjaan Anda setiap minggu dan lakukanlah perbaikan.
Bisa jadi Anda sering melakukan kesalahan yang menurutnya sepele. Misalnya, terlambat menyelesaikan tugas yang diberikan, lupa jadwal meeting dengan klien, data yang angka akurasinya kurang sempurna, sehingga bagian lain juga mengalami keterlambatan. Segeralah evaluasi perkerjaan Anda setiap minggu dan lakukanlah perbaikan.
2. Ingat-ingat pada saat apa saja bos Anda mudah “meledak”? Apakah di saat deadline?
Kalau bos Anda perempuan, bisa jadi akibat gangguan PMS
(pre-menstruation syndrome). Jika sudah tahu penyebabnya, atur waktu
agar pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda dapat selesai sebelum ia
“meledak”.
3. Jaga sikap saat bos marah, tenang dan sabar.
Dengarkan apa yang dikatakan bos dan ketahui betul apa yang membuatnya
kesal. Dan jangan memotong kalimatnya bila tidak ingin membuatnya
tambah marah. Jika sudah reda, mintalah maaf dan beri penjelasan dengan
sikap sopan.
4. Jika Anda ditegur di depan umum atau dipermalukan di depan karyawan lain,
jangan langsung melawan. Tegurlah dengan cara yang sopan, kalau Anda
tidak suka diperlakukan semacam itu. Perlawanan dengan sopan akan
membuatnya sadar telah melakukan kesalahan dan meminta maaf pada Anda.
5. Masih kurang jitu juga?
Carilah waktu yang tepat untuk berbicara “dari hati ke hati” dengan
bos/atasan. Jalinan komunikasi tetaplah solusi terbaik daripada
“bermusuhan” dengannya. Selain merugikan, Anda pun menjadi tidak bekerja
dengan nyaman. Fokuslah pada inti masalah dan tidak melebar ke hal lain
yang tidak berkaitan dengan masalah Anda.
6. Sebagian besar atasan ingin tampil sempurna,
terutama pada individu berkarakter perfeksionis. Jangan berharap ia
akan berubah, tapi Anda lah yang harus bersikap pro-aktif (tapi bukan
menjilat). Misalnya, sebelum rapat buatlah usulan yang disusun rapi
termasuk solusi permasalahannya. Bila ada kesalahan, segeralah meminta
maaf.
Re : http://rahasiadiva.com/bagaimana-menghadapi-bos-yang-pemarah/